Hubungi Kami Di
6836 0080Gastroenteritis, sering disebut sebagai "flu perut" atau "keracunan makanan," adalah peradangan lambung dan lapisan usus. Kondisi Ini bermanifestasi melalui gejala seperti muntah, diare, mual, dan sakit perut. Penyakit ini biasanya dipicu oleh infeksi bakteri atau virus; dan itu juga dapat disebabkan oleh paparan bahan kimia tertentu. Meskipun umumnya tidak parah untuk individu yang sehat, gastroenteritis dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.
Gastroenteritis timbul dari respon inflamasi sistem kekebalan tubuh di lambung dan usus saat memerangi infeksi, seperti:
Infeksi virus
Virus seperti norovirus, rotavirus, dan adenovirus adalah penyebab umum gastroenteritis, terutama pada anak-anak.
Infeksi Bakteri
Bakteri seperti Escherichia (E.), Salmonella, Campylobacter, dan Shigella dapat menyebabkan gastroenteritis bakteri, seringkali akibat makanan atau air yang terkontaminasi.
Infeksi Parasit
Parasit seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan gastroenteritis, biasanya melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Gastroenteritis biasanya ditularkan melalui:
Konsumsi Makanan atau Air yang Terkontaminasi
Mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit dapat menyebabkan gastroenteritis.
Kontak Orang-ke-Orang
Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti berbagi peralatan, makanan, atau barang-barang pribadi, dapat menularkan gastroenteritis.
Praktik Kebersihan yang Buruk
Mencuci tangan yang tidak benar setelah menggunakan kamar kecil atau sebelum menangani makanan dapat berkontribusi pada penyebaran gastroenteritis.
Kontak dengan Permukaan yang Terkontaminasi
Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dengan agen infeksi dan kemudian menyentuh mulut atau wajah dapat menularkan gastroenteritis.
Gejala gastroenteritis biasanya ringan dan sembuh dalam 1-2 hari, meskipun dalam beberapa kasus, mereka dapat bertahan hingga 10 hari. Gejala-gejala ini biasanya termasuk:
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, gejala-gejala ini dapat menyebabkan dehidrasi dan komplikasi yang lebih parah. Perhatian medis segera diperlukan jika Anda mengalami gejala yang lebih serius seperti:
Gastroenteritis biasanya didiagnosa berdasarkan gejala, riwayat aktivitas dan riwayat medis. Dalam beberapa kasus, tes laboratorium dapat dilakukan, seperti tes tinja untuk mendeteksi bakteri, virus, atau parasit. Selain itu, pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk menilai gejala dan menyingkirkan kondisi lain.
Pengobatan untuk gastroenteritis berfokus pada menghilangkan gejala dan mencegah dehidrasi. Ini mungkin termasuk:
Penggantian Cairan
Minum banyak cairan, seperti air, larutan rehidrasi oral, atau kaldu bening, untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang karena muntah dan diare.
Obat-obatan
Obat-obatan dapat membantu meringankan gejala diare dan mual, serta untuk melawan infeksi.
Rekomendasi Diet
Secara bertahap memperkenalkan kembali makanan hambar dan mudah dicerna seperti nasi, pisang, roti panggang, dan saus apel setelah muntah dan diare mereda. Dianjurkan untuk menghindari makanan pedas, berlemak, atau menjengkelkan yang dapat memperburuk gejala gastrointestinal.
Mencegah gastroenteritis melibatkan praktik kebersihan yang baik dan langkah-langkah keamanan pangan untuk mengurangi risiko infeksi. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan:
Kebersihan Tangan
Cuci tangan sering dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan kamar mandi, mengganti popok, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.
Keamanan Pangan
Pastikan penanganan, penyimpanan, dan persiapan makanan yang tepat. Masak makanan secara menyeluruh, hindari kontaminasi silang antara makanan mentah dan matang, dan dinginkan sisa makanan dengan segera.
Air Bersih
Minum air yang aman dan bersih dari sumber terpercaya. Gunakan air matang atau disaring jika tidak yakin tentang kualitasnya, terutama saat bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
Kebersihan Pribadi
Hindari berbagi peralatan, handuk, atau barang-barang pribadi dengan individu yang sakit. Tinggal di rumah dari tempat kerja atau sekolah jika mengalami gejala gastroenteritis untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.
Vaksinasi
Tergantung pada penyebab gastroenteritis, vaksin mungkin tersedia untuk mencegah beberapa jenis infeksi virus atau bakteri.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Temui Ahli Gastroenterologi Kami
Dr Kieron Lim
MBBS, Universitas LondonAnggota, Royal College of Physicians (Inggris)Anggota, Akademi Kedokteran (Gastroenterologi) SingapuraAnggota, Royal College of Physicians (Edinburgh)
Dr Kieron Lim adalah konsultan senior di bidang Gastroenterologi dan Hepatologi. Dengan pengalaman spesialis selama puluhan tahun, beliau memegang berbagai peran kepemimpinan di Mount Elizabeth Hospital dan merupakan Wakil Ketua Chapter of Gastroenterologists di Academy of Medicine di Singapura. Dr Lim lulus dari St Bartholomew's dan The Royal London School of Medicine (Inggris) dan menyelesaikan pelatihan fellowship di Recanati/Miller Transplantation Institute, Icahn School of Medicine, Mount Sinai New York, AS. Beliau sebelumnya adalah Kepala Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di National University Hospital dan telah secara aktif berkontribusi pada penelitian dan kemajuan lapangan.